Mengapa kita gelisah?
Dan apa penyebab gelisah?
Tentunya setiap orang pernah bahkan seringkali mengalami
yang namanya gelisah, dan penyebab gelisah itu adalah karena kita memiliki yang
namanya rasa, yaitu rasa takut, rasa sakit, rasa malu, rasa khawatir dan rasa
yang lainnya . Sebagai contoh penulis akan analogikan satu rasa yang bisa
menyebabkan kita gelisah yaitu rasa khawatir, namun terlebih dahulu mari kita
kenali dulu apa itu khawatir?
Khawatir adalah sebuah ungkapan rasa sayang terhadap sesuatu
entah kepada diri sendiri kepada saudara, orang lain, kepada benda atau yang
lainya dan berharap tidak terjadi sesuatu apapun yang tidak di inginkannya .
Oleh sebab itu rasa khawatir sering membuat kita gelisah jika kita tidak pandai
menempatkan sesuatu pada tempatnya. Dan rasa gelisah itu sendiri adalah sebuah
perasaan yang merasa terhimpit atau terbebani oleh sesuatu yang kita sendiri
belum bisa mengatasinya.
Selain itu penyebab gelisah diantaranya :
Selain itu penyebab gelisah diantaranya :
- Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
- Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
- Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
- Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )
Sumber kegelisahan :
Sumber kegelisahan itu bukan dari luar diri, tetapi dari
dalam diri. Karena faktor luar diri itu tidak dominan, Meskipun kita mampu
menyelesaikan problem itu dengan cara menyelesaikan pokok masalahnya dari luar,
tapi ia akan dirundung kegelisahan dalam bentuk lain. Begitu seterusnya tak
pernah selesai.
Sebagai contoh, ketika kita berada pada puncak kesedihan
karena masalah ekonomi, kadang kita tidak memperhatikan bahwa dititik kulminasi
itu ada rasanya. Kita malah terbuai dengan hal lain yang mengganggu pikiran
kita. Padahal di titik kesedihan itu ada geliat jiwa yang berpotensi untuk
menyelesaikannya. Biarkan jiwa kita merasakan getaran “sedih” itu. Rasakan
bagaimana ia menemukan penyelesaian dengan kejernihan hati dan kepasrahan
kepada Tuhan, Sang Pemilik Jiwa. Dialah yang memberi ketenangan dan kedamaian
hati. Lepaskan duka kita kepada Allah. Biarlah Dia yang membimbing dan menuntun
hati kita. Berserah dirilah kepada-Nya secara total.
Demikian tentang Manusia dan Kegelisahan. Memang tiada sempurna akan tetapi kita bisa belajar dari pengalaman
agar kita lebih mampu mengatasi setiap persoalan dengan bijak. Tiada yang lebih
baik mengatasi gelisah kecuali dengan upaya dan doa.